Saat Sedih | Lirik Lagu Rohani
Lirik Lagu Rohani "Saat Sedih". Lagu ini diambil dari Kidung Jemaat No. 186 | dimana Syair : O Traurigkeit, o Herzerleid, Friedrich von Spee (bait 1), Johann Rist (bait 2-6) 1641. Terjemahan : H.A. Pandopo 1978/83 Lagu : Jerman (Mainz) 1628 Aransemen : Johann Rist, Hymmlische Lieder 1641. Terdaftar dalam Album Musik Rohani yang diterbikan oleh YAYASAN MUSIK GEREJA DI INDONESIA (YAMUGER), lagu tersebut dapat dilihat serta dipelajari di YouTube dengan cara mengetik judul lagunya pada smartphone atau PC Anda jika ada.
Berikut ini cara membawakan lagu "Saat Sedih" bisa dengan tempo Andante (kecepatan berjalan) yang dapat dimainkan pada MM (metronome maelzel) = 84 BPM (beats perminute) / ketuk permenit, atau diantara MM = 76-108 BPM . Tempo tersebut dapat diukur juga dengan cara mendownload aplikasi metronome pada smartphone yang Anda miliki.
Lirik Lagu Rohani "Saat Sedih"
SAAT SEDIH, TAK TERPERI; AIR MATA BERCUCURAN:
PUTRA TUNGGAL BAPANYA KINI DIKUBURKAN.
TERBARINGLAH DI KUBURNYA YANG MATI PADA SALIB,
AGAR KURNIA FIRDAUS DIBERI KEMBALI.
MANUSIA, DOSAMULAH YANG MENYEBABKAN INI:
SEMESTINYA KAMULAH YANG REBAH DISINI
O, LIHATLAH DI WAJAHNYA BEKAS KELUH NESTAPA;
PATUT ISI DUNIA INSAF DAN MERATAP
Urutan dalam menyanyikan lagu ini bisa dimulai dari awal (verse) pada lirik "Saat sedih, tak terperi; air mata bercucuran:" lalu masuk interlude. Kemudian ke verse2 pada lirik "Terbaringlah di kuburNya Yang mati pada salib," lalu interlude lagi, dan ke verse3 pada lirik "Manusia, dosamulah yang menyebabkan ini:" lalu modulasi, verse4 pada lirik "O, lihatlah di wajahNya bekas keluh nestapa;" dan masuk ending lagu. Lihat juga : Jurang Di Hati Lekas Timbuni.
Berikut ini cara membawakan lagu "Saat Sedih" bisa dengan tempo Andante (kecepatan berjalan) yang dapat dimainkan pada MM (metronome maelzel) = 84 BPM (beats perminute) / ketuk permenit, atau diantara MM = 76-108 BPM . Tempo tersebut dapat diukur juga dengan cara mendownload aplikasi metronome pada smartphone yang Anda miliki.
Lirik Lagu Rohani "Saat Sedih"
SAAT SEDIH, TAK TERPERI; AIR MATA BERCUCURAN:
PUTRA TUNGGAL BAPANYA KINI DIKUBURKAN.
TERBARINGLAH DI KUBURNYA YANG MATI PADA SALIB,
AGAR KURNIA FIRDAUS DIBERI KEMBALI.
MANUSIA, DOSAMULAH YANG MENYEBABKAN INI:
SEMESTINYA KAMULAH YANG REBAH DISINI
O, LIHATLAH DI WAJAHNYA BEKAS KELUH NESTAPA;
PATUT ISI DUNIA INSAF DAN MERATAP
Urutan dalam menyanyikan lagu ini bisa dimulai dari awal (verse) pada lirik "Saat sedih, tak terperi; air mata bercucuran:" lalu masuk interlude. Kemudian ke verse2 pada lirik "Terbaringlah di kuburNya Yang mati pada salib," lalu interlude lagi, dan ke verse3 pada lirik "Manusia, dosamulah yang menyebabkan ini:" lalu modulasi, verse4 pada lirik "O, lihatlah di wajahNya bekas keluh nestapa;" dan masuk ending lagu. Lihat juga : Jurang Di Hati Lekas Timbuni.