Bahan Khotbah Kristen Tentang Hidup Berhikmat
Shalom sobatku yang setia, kembali lagi dengan bahan khotbah Kristen dan pada kesempatan kali ini kita akan belajar tentang “Hidup Berhikmat”. Di zaman modern ini pendidikan dianggap jalan menuju sukses. Tak heran banyak orang tua memasukan anak ke sekolah terbaik atau berlabel internasional untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Hal ini tidaklah salah,namun perlu dipahami bahwa kesuksesan bukan semata-mata berbicara masalah kemampuan materi atau secara finansial, lebih dari itu penulis amsal sadar tentang apa yang sesungguhnya diperlukan oleh generasi muda yaitu hikmat. Karena belum banyak makan asam garam kehidupan, orang muda seringkali disebut naïf sebab bertindak tanpa berpikir panjang dan hanya mengikuti ego atau hawa nasfu.
Pengetahuan identic dengan informasi yang tepat, sedangkan hikmat didefenisikan sebagai kemampuan untuk menggunakan informasi yang tepat tadi pada waktu dan cara yang tepat. Inilah mengapa penulis amsal lebih berfokus pada hikmat dan kebijaksanaan. Buakan berarti pengetahuan tidak penting, hanya akan lebih bijak jika pengetahuan yang baik dan tepat dipergunakan di masa dan tindakan yang tepat pula. Lalu bagaimana agar kita dapar memperoleh hikmat? Baca Juga: Hikmat yang Benar, 8 Kunci Berkar dari Hikmat
HIDUP BERHIKMAT
Amsal 1:1-7
Amsal 1:1-7
I. Menjadi Pendengar Yang Baik (1-5a)
- Untuk mengetahui hikmat
- Untuk mengetahui didikan
- untuk mengerti kata-kata yang bermakna
- untuk menerima didikan yang menjadikan pandai
* didikan tentang kebenaran
* didikan tentang keadilan
* didikan tentang kejujuran
- untuk memeberikan kecerdasan
- untuk memberikan pengalaman
- untuk memberikan pengetahuan
- untuk memeberikan kebijaksanaan bagi orang muda
II. Menerima Nasehat (5b-6)
- Bahan Pertmbangan
* Untuk mengerti amsal
* Untuk mengerti ibarat
* untuk mengerti perkataan
* untuk mengerti teka-teki orang bijak
- Pengalaman adalah guru yang terbaik
* pengelaman orang tua
* pengalaman guru-guru
* pengalaman raja, dll
III. Takut Akan TUHAN (7)
- permulaan pengetahuan
- sumber pengetahuan dan hikmat
- orang bodoh menghina hikmat dan didikan
Takut akan Tuhan adalah tema dari seluruh tulisan kitab Amsal dan merupakan awal dari hidup berhikmat. “Takut” dalam bagian ini bukan berarti ngeri atau seram, tetapi lebih menunjukan sikap hormat, menjunjung tinggi, menundukan diri kepada kedaulatan Allah dan mentaati perintah-perintah-Nya. Tuhan adalah sumber hikmat tertinggi dan ilahi. Karena itu setia orang perlu datang kepada Sang Sumber hikmatdan memperoleh hikmat daripada-Nya. Siapa pun yang mau datang untuk memperoleh hikmat daripada-Nya akan memiliki hidup bijaksana, bermoral tinggi, dan selaras dengan kehendak-Nya. Hidup berhikmat dapat kita miliki dengan menjadi pendengar yang baik, mampu menerima nasehat dari pengalaman dan pengetahuan serta yang terpenting ialah takut akan Tuhan karena segala kepandaian dan kemampuan yang ada pada kita adalah berasal dari Allah, sumber hikmat itu. Amin.
- Untuk mengetahui hikmat
- Untuk mengetahui didikan
- untuk mengerti kata-kata yang bermakna
- untuk menerima didikan yang menjadikan pandai
* didikan tentang kebenaran
* didikan tentang keadilan
* didikan tentang kejujuran
- untuk memeberikan kecerdasan
- untuk memberikan pengalaman
- untuk memberikan pengetahuan
- untuk memeberikan kebijaksanaan bagi orang muda
II. Menerima Nasehat (5b-6)
- Bahan Pertmbangan
* Untuk mengerti amsal
* Untuk mengerti ibarat
* untuk mengerti perkataan
* untuk mengerti teka-teki orang bijak
- Pengalaman adalah guru yang terbaik
* pengelaman orang tua
* pengalaman guru-guru
* pengalaman raja, dll
III. Takut Akan TUHAN (7)
- permulaan pengetahuan
- sumber pengetahuan dan hikmat
- orang bodoh menghina hikmat dan didikan
Takut akan Tuhan adalah tema dari seluruh tulisan kitab Amsal dan merupakan awal dari hidup berhikmat. “Takut” dalam bagian ini bukan berarti ngeri atau seram, tetapi lebih menunjukan sikap hormat, menjunjung tinggi, menundukan diri kepada kedaulatan Allah dan mentaati perintah-perintah-Nya. Tuhan adalah sumber hikmat tertinggi dan ilahi. Karena itu setia orang perlu datang kepada Sang Sumber hikmatdan memperoleh hikmat daripada-Nya. Siapa pun yang mau datang untuk memperoleh hikmat daripada-Nya akan memiliki hidup bijaksana, bermoral tinggi, dan selaras dengan kehendak-Nya. Hidup berhikmat dapat kita miliki dengan menjadi pendengar yang baik, mampu menerima nasehat dari pengalaman dan pengetahuan serta yang terpenting ialah takut akan Tuhan karena segala kepandaian dan kemampuan yang ada pada kita adalah berasal dari Allah, sumber hikmat itu. Amin.