Bahan Khotbah Kristen Tentang Be Perfect
Shalom sobatku yang setia, kembali lagi dengan bahan khotbah Kristen dan pada kesempatan kali ini kita akan belajar tentang “Be Perfect”. Salah satu kehendak Bapa akan kehidupan kita umat-Nya ialah menjadi sempurna sama seperti Kristus adalah sempurna. Apabila menuruti kedagingan manusiawi kita, keinginan Bapa ini akan terasa sulit, tapi apakah kita dapat mengerjakannya? Jawabanya: Ya bisa. Baca Juga: Hidup Sebagai Anak-anak Terang, Generasi Hidup Benar
Kristus dalam kemanusiaan menjadi teladan nyata dalam kesempurnaan seperti yang Bapa kehendaki, kita pun anak-anak-Nya dapat memiliki hal itu, hanya saja memerlukan perjuangan dalam proses kehidupan di dunia yang menawarkan begitu banyak jerat untuk melakukan dosa. Ayub adalah salah seorang contoh hamba Tuhan yang, Tuhan tuntut kesempurnaannya. Proses hidup yang Ayub jalani menjadikannya sempurna di pemandangan Tuhan. Sikap yang Ayub miliki menunjang proses kesempurnaan hidup itu. Apa saja sikap Ayub itu,yang perlu kita teladani untuk dapat menjadikan kita orang-orang yang sempurna sama seperti yang Tuhan mau.
BE PERFECT
Ayub 1:1
Apa saja sikap Ayub, yang menjadikannya sempurna di pemandangan Tuhan?
I. Saleh
Saleh dalam Bhs. Ibrani, bahasa asli digunakan kata tâm (tawm) artinya lengkap, sempurna, biasanya digunakan untuk menunjukan seseorang yang secara moral sempurna. KJV menterjemahkan kata Tam ini dengan kata perfect, artinya sempurna. Penulis kisah ini yaitu Musa, melihat betapa sempurnanya kesalehan hidup yang dimiliki Ayub. Itu sebabnya Musa menggunakan kata Tam (tawm) untuk menggambarkan kehidupan Ayub dari awal sampai akhir.
II. Jujur
Kejujuran Ayub merupakan bagian dari integritas yang menunjukan kebenaran dalam perkataan, tindakan serta pikiran Ayub. Pernyataan tentang kebanaran Ayub ini diulangi oleh Allah sendiri dalam ayat Ayub 1:8 dan Ayub 2:3, yang dengan jelas menegaskan bahwa melalui kasih karunia-Nya Allah dapat menebus manusia yang berdosa sehingga menjadikan mereka sunguh-sungguh benar, baik, dan menang atas dosa.
III. Takut Akan Allah
Sikap takut akan Allah di dalam Perjanjian Lama merupakan nama dari agama yang sejati. Kualitas spiritual Ayub terlihat dari bagaimana komitmennya yang kuat untuk tetap memandang Allah yang paling dihormati, dengan menolak tegas tentang apa yang Tuhan larang. Taat akan perintah Allah merupakan bukti nyata dari sikap takut akan Allah. Selalu mengutamakan Tuhan dan mempersembahkan yang terbaik dari yang ada pada Ayub, karena Ayub tahu bahwa apa yang dia miliki saat itu baik harta ataupun hidupnya adalah hal yang fana dimana Ayub hanya hamba yang dipercayakan untuk mengelola bukan memiliki. Itulah mengapa saat semuanya diambil dari padanya Ayub dapat ikhlas atau rela hati. Sikap ini terbentuk dari pribadi yang takut akan Allah.
IV. Menjauhi Kejahatan
Sikap spiritual ayub juga membentuk Ayub dalam bersikap dengan lingkungan sosialnya. Keselarasan antara kesalehan dengan sikap-sikap prinsip hidup yang lain membentuk kesempurnaan yang Allah kehendaki itu. Alasan Iblis mencobai Ayub ialah supaya Ayub berpaling dari Allah dan melakukan kejahatan yang tidak disukai oleh Allah. Tetapi dalam kemahatahuan Allah bahwa Ayub akan tetap bersikap baik, karena Allah tahu akan kualitas iman Ayub. Ingatlah kebenaran akan selalu menghasilka kebaikan. Ayub berpegang dan bergaul dengan Allah yang benar itulah sebabnya pikiran, perkataan, dan tindakan Ayub jauh dari kejahatan.
Kristus dalam kemanusiaan menjadi teladan nyata dalam kesempurnaan seperti yang Bapa kehendaki, kita pun anak-anak-Nya dapat memiliki hal itu, hanya saja memerlukan perjuangan dalam proses kehidupan di dunia yang menawarkan begitu banyak jerat untuk melakukan dosa. Ayub adalah salah seorang contoh hamba Tuhan yang, Tuhan tuntut kesempurnaannya. Proses hidup yang Ayub jalani menjadikannya sempurna di pemandangan Tuhan. Sikap yang Ayub miliki menunjang proses kesempurnaan hidup itu. Apa saja sikap Ayub itu,yang perlu kita teladani untuk dapat menjadikan kita orang-orang yang sempurna sama seperti yang Tuhan mau.
BE PERFECT
Ayub 1:1
Apa saja sikap Ayub, yang menjadikannya sempurna di pemandangan Tuhan?
I. Saleh
Saleh dalam Bhs. Ibrani, bahasa asli digunakan kata tâm (tawm) artinya lengkap, sempurna, biasanya digunakan untuk menunjukan seseorang yang secara moral sempurna. KJV menterjemahkan kata Tam ini dengan kata perfect, artinya sempurna. Penulis kisah ini yaitu Musa, melihat betapa sempurnanya kesalehan hidup yang dimiliki Ayub. Itu sebabnya Musa menggunakan kata Tam (tawm) untuk menggambarkan kehidupan Ayub dari awal sampai akhir.
II. Jujur
Kejujuran Ayub merupakan bagian dari integritas yang menunjukan kebenaran dalam perkataan, tindakan serta pikiran Ayub. Pernyataan tentang kebanaran Ayub ini diulangi oleh Allah sendiri dalam ayat Ayub 1:8 dan Ayub 2:3, yang dengan jelas menegaskan bahwa melalui kasih karunia-Nya Allah dapat menebus manusia yang berdosa sehingga menjadikan mereka sunguh-sungguh benar, baik, dan menang atas dosa.
III. Takut Akan Allah
Sikap takut akan Allah di dalam Perjanjian Lama merupakan nama dari agama yang sejati. Kualitas spiritual Ayub terlihat dari bagaimana komitmennya yang kuat untuk tetap memandang Allah yang paling dihormati, dengan menolak tegas tentang apa yang Tuhan larang. Taat akan perintah Allah merupakan bukti nyata dari sikap takut akan Allah. Selalu mengutamakan Tuhan dan mempersembahkan yang terbaik dari yang ada pada Ayub, karena Ayub tahu bahwa apa yang dia miliki saat itu baik harta ataupun hidupnya adalah hal yang fana dimana Ayub hanya hamba yang dipercayakan untuk mengelola bukan memiliki. Itulah mengapa saat semuanya diambil dari padanya Ayub dapat ikhlas atau rela hati. Sikap ini terbentuk dari pribadi yang takut akan Allah.
IV. Menjauhi Kejahatan
Sikap spiritual ayub juga membentuk Ayub dalam bersikap dengan lingkungan sosialnya. Keselarasan antara kesalehan dengan sikap-sikap prinsip hidup yang lain membentuk kesempurnaan yang Allah kehendaki itu. Alasan Iblis mencobai Ayub ialah supaya Ayub berpaling dari Allah dan melakukan kejahatan yang tidak disukai oleh Allah. Tetapi dalam kemahatahuan Allah bahwa Ayub akan tetap bersikap baik, karena Allah tahu akan kualitas iman Ayub. Ingatlah kebenaran akan selalu menghasilka kebaikan. Ayub berpegang dan bergaul dengan Allah yang benar itulah sebabnya pikiran, perkataan, dan tindakan Ayub jauh dari kejahatan.
Baca Juga: Mengintegritaskan Kristus dalam Setiap Segi Kehidupan
Kisah Ayub memotivasi kita untuk dapat hidup sempurna seperti yang Tuhan kehendaki. Pencobaan yang Ayub alami membawanya kepada kesempurnaan. Kristus dalam kemanusiaan-Nya terus berusaha menjadi manusia yang sempurna. Itu merupakan contoh yang cukup bagi kita orang Kristen masa kini untuk dapat hidup sempurna. Demikianlah bahan khotbah Kristen tentang Be Perfect, biarlah kita dapat menjadi orang-orang yang mengusahakan hidup sempurna bagi Allah. Amin.
Kisah Ayub memotivasi kita untuk dapat hidup sempurna seperti yang Tuhan kehendaki. Pencobaan yang Ayub alami membawanya kepada kesempurnaan. Kristus dalam kemanusiaan-Nya terus berusaha menjadi manusia yang sempurna. Itu merupakan contoh yang cukup bagi kita orang Kristen masa kini untuk dapat hidup sempurna. Demikianlah bahan khotbah Kristen tentang Be Perfect, biarlah kita dapat menjadi orang-orang yang mengusahakan hidup sempurna bagi Allah. Amin.