Bahan Khotbah Kristen Tentang Pelayanan
Saat kita mendengar kata pelayanan atau melayani yang mungkin ada dalam pikiran kita ialah pendeta, panatua, diaken, atau pun aktivis gereja lainnya yang membantu kepengurusan gereja. Namun lebih dari pada itu pelayanan itu mencakup keseluruhan sikap kehidupan kita sebagia orang Kristen. Melayani merupakan panggilan dan tanggung jawab bagi setiap orang yang mengaku sebagai murid Kristus.
Harapan dari sebuah pelayanan Kristen ialah kemualian bagi nama Tuhan. Hal ini tidak sesederhana itu, tetapi dituntut keseriusan dalam mengerjakannya sehingga pelayanan itu mampu berdampak bagi kita dan sesama.
Bagaimana Agar Kita Dapat Melakukan Pelayanan Yang Berdampak?
Pelayanan Yang Berdampak
1 Petrus 4:7-11
I. Memiliki Kasih (8)
Ayat (8a) berkata: “Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain…” ini menunjukan pada kita semua bahwa yang utama yang harus dimiliki seseorang dalam melayanai ialah kasih. Dengan memiliki kasih kita mampu menguasai diri kita untuk mendoakan sesame kita (7). Melayani bukan hanya saat memimpin pujian di gereja atau pada saat menyampaikan khotbah saja menjadi pendoa juga merupakan bentuk pelayanan yang sangat memberi dampak bagi pelayanan.
1 Yoh. 4:20-21 Apabila kita tidak memiliki kasih maka sia-sialah ibadah kita. Dengan kasih kita dapat mendeklarasikan Kristus melalui tindakan nyata kita seperti ayat 9 katakan kita dapat memebri tumpangan kepada sesame kita tanpa sungut-sungut. Saat kita memiliki kasih pelayanan kita bisa memiliki lebih banyak arti. Ketulusan dalam pelayanan kita di dasari dengan kasih.
II. Melayani Sesuai Karunia (10)
Untuk melayani kita diperlengkapi dengan berbagai-bagai kemampuan, talenta dan karunia. Karunia merupakan kemampuan khusus yang menjadi spesialisasi masing-masing orang yang dapat digunakan untuk melayani.
Harapan dari sebuah pelayanan Kristen ialah kemualian bagi nama Tuhan. Hal ini tidak sesederhana itu, tetapi dituntut keseriusan dalam mengerjakannya sehingga pelayanan itu mampu berdampak bagi kita dan sesama.
Bagaimana Agar Kita Dapat Melakukan Pelayanan Yang Berdampak?
Pelayanan Yang Berdampak
1 Petrus 4:7-11
I. Memiliki Kasih (8)
Ayat (8a) berkata: “Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain…” ini menunjukan pada kita semua bahwa yang utama yang harus dimiliki seseorang dalam melayanai ialah kasih. Dengan memiliki kasih kita mampu menguasai diri kita untuk mendoakan sesame kita (7). Melayani bukan hanya saat memimpin pujian di gereja atau pada saat menyampaikan khotbah saja menjadi pendoa juga merupakan bentuk pelayanan yang sangat memberi dampak bagi pelayanan.
1 Yoh. 4:20-21 Apabila kita tidak memiliki kasih maka sia-sialah ibadah kita. Dengan kasih kita dapat mendeklarasikan Kristus melalui tindakan nyata kita seperti ayat 9 katakan kita dapat memebri tumpangan kepada sesame kita tanpa sungut-sungut. Saat kita memiliki kasih pelayanan kita bisa memiliki lebih banyak arti. Ketulusan dalam pelayanan kita di dasari dengan kasih.
II. Melayani Sesuai Karunia (10)
Untuk melayani kita diperlengkapi dengan berbagai-bagai kemampuan, talenta dan karunia. Karunia merupakan kemampuan khusus yang menjadi spesialisasi masing-masing orang yang dapat digunakan untuk melayani.
Ada banyak bentuk-bentuk pelayanan dalam bidang lain juga seperti penerima tamu, membuat warta jemaat, mengarahkan acara saat pelayanan dsb tidak hanya saat menjadi pengkhotbah saja. Pelayanan Kristen tidak terbatas sampai disitu, saat kita bekerja pun itu merupakan bentuk pelayanan kita, karena saat bekerja kita juga tetap murid Kristus yang perlu menunjukan karakter Kristus dalam setiap tindakan kita (Kol. 3:23) Baca juga: Personal Branding Umat Allah
Jadi, maksimalkanlah dirimu dimana pun engaku berada. Karena Kristus mau seluruh kehidupan kita adalah bentuk pelayanan yang kita mau beri untuk Dia. Pergunakanlah karunia yang Tuhan telah anugerahkan pada setiap kita untuk saling membangun sebagai anggota tubuh Kristus.
III. Minta Kekuatan Allah (11)
Sebagai pelayan Tuhan tentu kita menyadari bahwa ini adalah pekerjaan yang besar dimana Tuhan sendiri yang memilih dan mengutus kita berkerja diladang-Nya. Diperlukan penyerahan diri dalam setiap aspek pelayanan kita. Penyerahan diri itu sebagai bukti kita bersandar kepada Tuhan. Bahwa tanpa kekuatan yang berasal dari Tuhan kita tidak akan mampu mengerjakan pekerjaan pelayanan itu.
Mintalah kekuatan kuasa Roh Kudus untuk memampukan setiap pelayanan kita.
Untuk memiliki pelayanan yang berdampak kita perlu mempersiapkan diri kita dengan memiliki kasih, mempergunakan karunia yang Tuhan telah anugerahkan, serta terus bersandar akan kekuatan Allah. Minta kekuatan yang dari pada Allah untuk melakukan tugas pelayanan kita. Amin.
III. Minta Kekuatan Allah (11)
Sebagai pelayan Tuhan tentu kita menyadari bahwa ini adalah pekerjaan yang besar dimana Tuhan sendiri yang memilih dan mengutus kita berkerja diladang-Nya. Diperlukan penyerahan diri dalam setiap aspek pelayanan kita. Penyerahan diri itu sebagai bukti kita bersandar kepada Tuhan. Bahwa tanpa kekuatan yang berasal dari Tuhan kita tidak akan mampu mengerjakan pekerjaan pelayanan itu.
Mintalah kekuatan kuasa Roh Kudus untuk memampukan setiap pelayanan kita.
Untuk memiliki pelayanan yang berdampak kita perlu mempersiapkan diri kita dengan memiliki kasih, mempergunakan karunia yang Tuhan telah anugerahkan, serta terus bersandar akan kekuatan Allah. Minta kekuatan yang dari pada Allah untuk melakukan tugas pelayanan kita. Amin.
Mengakhiri khotbah dengan sebuah pujian Kami Datang Penuhi PanggilanMu Tuhan