Kerangka Khobah Kristen tentang Kesuksesan
Shalom reken sekerja Allah, kembali lagi peda kesempatan kali ini kita sharing kebenaran firman Tuhan dengan tema kesuksesan. Siapa di antara kita yang tidak ingin sukses? Tentu semua orang ingin memiliki kesuksesan dalam hidupnya, tidak ada orang yang ingin gagal/ MaDeSu "Masa Depan Suram".Oleh karenanya, banyak cara yang orang lakukan untuk mencapai kata sukses ini. Sekolah, belajar, merantau, bekerja dengan sangat giat dsb.
Menurut pandangan dunia mungkin seseorang dikatakan sukses ketika memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, berhasil mendapat dan menduduki posisi/jabatan yang baik, memiliki harta yang melimpah, hidup seperti Sultan yang mau apa saja bisa dia penuhi. Tetapi bagaimana dari sudut pandang Alkitab tentang kesuksesan ini? Apakah sama atau berbeda? Apakah benar-benar ada atau hanya janji belaka?
Melalui ayat ini penulis kitab Amsal ingin menyampaikan kepada kita bahwa masa depan sungguh ada bagi setiap kita anak-anak Tuhan. Bagaimana caranya agar kita bisa menerima kesuksesan itu dalam hidup kita?
I. Menjaga Hati (17a)
Menurut pandangan dunia mungkin seseorang dikatakan sukses ketika memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, berhasil mendapat dan menduduki posisi/jabatan yang baik, memiliki harta yang melimpah, hidup seperti Sultan yang mau apa saja bisa dia penuhi. Tetapi bagaimana dari sudut pandang Alkitab tentang kesuksesan ini? Apakah sama atau berbeda? Apakah benar-benar ada atau hanya janji belaka?
Masa Depan Cerah
(Amsal 23:17-19) 17Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan TUHAN senantiasa.18Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang. 19Hai anakku, dengarkanlah, dan jadilah bijak, tujukanlah hatimu ke jalan yang benar.Melalui ayat ini penulis kitab Amsal ingin menyampaikan kepada kita bahwa masa depan sungguh ada bagi setiap kita anak-anak Tuhan. Bagaimana caranya agar kita bisa menerima kesuksesan itu dalam hidup kita?
I. Menjaga Hati (17a)
Pada ayat 17a ini kita diperingatkan untuk menjaga hati kita agar tidak iri kepada orang-orang berdosa. Seringkali kita membandingkan hidup kita dengan orang yang tidak menegenal Tuhan. Kok bisa ya mereka jauh lebih kaya, kok bisa ya mereka jauh lebih berhasil, kok bisa ya mereka mendapatkan kesuksesan dengan gamapangnya. Tapi tanpa kita mau belajar apa janji Tuhan bagi setiap kita sebagai anak-anak-Nya. Kita adalah ahli waris dari Kerajaan Sorga. Sudut panadang yang kita miliki tentang kesuksesan bukan lagi terarah pada apa yang fana tetapi pada apa yang kekal.
Tuhan tidak melarang kita untuk hidup berkecukupan selala di dunia ini, tetapi teruslah menjaga hatimu agar mampu mengeluarkan ucapan syukur dari apa yang Tuhan percayakan kepadamu. Itulah sebabnya Tuhan menginginkan kita sebagai umat-Nya untuk selalu menjaga hati kita dari segala kewaspadaa, karena dari situlah terpancar kehidupan (Amsal 4:23). Hidupmu bukan lagi terikat pada apa yang ada di dunia ini yang bersifat semu tetapi mulailah menginvestasikan kesuksesan yang bernilai kekal.
II. Takut Akan Tuhan (17b -18)
Tuhan tidak melarang kita untuk hidup berkecukupan selala di dunia ini, tetapi teruslah menjaga hatimu agar mampu mengeluarkan ucapan syukur dari apa yang Tuhan percayakan kepadamu. Itulah sebabnya Tuhan menginginkan kita sebagai umat-Nya untuk selalu menjaga hati kita dari segala kewaspadaa, karena dari situlah terpancar kehidupan (Amsal 4:23). Hidupmu bukan lagi terikat pada apa yang ada di dunia ini yang bersifat semu tetapi mulailah menginvestasikan kesuksesan yang bernilai kekal.
II. Takut Akan Tuhan (17b -18)
Konsep Takut akan Tuhan berbeda dengan takut akan hantu. Takut akan Tuhan kita diminta untuk selalu dekat bukan menjauh. Takut akan Tuhan kita dituntut untuk selalu bersandar bukan menghindar.
Penekanan ayat tersebut di akhiri dengan kata senantiasa. Ini menunjukan pada kita bahwa ketergantungan kita kepada Tuhan sebagai sumber dari kesuksesan itu harus setiap saat dan tak pernah berhenti berharap. Karena kesuksesan yang sejati hanya ada pada Tuhan. Takut akan Tuhan membuktikan ketundukan kita kepada setiap kehendak-Nya dan rencana-Nya. Sikap takut akan Tuhan juga akan memeberikan petunjuk arah yang tepat bagi kita untuk memperoleh kesuksesan yang Tuhan inginkan. Tuhan pun pernah memberi tantangan bagi kita umat-Nya, “ujilah Aku, firman Tuhan semesta alam,…” (Maleakhi 3:10) maka dari itu kita selalu patut untuk bersandar dan percaya akan Tuhan.
III. Dengar-dengaran (19)
Penekanan ayat tersebut di akhiri dengan kata senantiasa. Ini menunjukan pada kita bahwa ketergantungan kita kepada Tuhan sebagai sumber dari kesuksesan itu harus setiap saat dan tak pernah berhenti berharap. Karena kesuksesan yang sejati hanya ada pada Tuhan. Takut akan Tuhan membuktikan ketundukan kita kepada setiap kehendak-Nya dan rencana-Nya. Sikap takut akan Tuhan juga akan memeberikan petunjuk arah yang tepat bagi kita untuk memperoleh kesuksesan yang Tuhan inginkan. Tuhan pun pernah memberi tantangan bagi kita umat-Nya, “ujilah Aku, firman Tuhan semesta alam,…” (Maleakhi 3:10) maka dari itu kita selalu patut untuk bersandar dan percaya akan Tuhan.
III. Dengar-dengaran (19)
Ayat 19 berkata: “19Hai anakku, dengarkanlah, dan jadilah bijak…” untuk menjadi bijak kita tidak bisa hanya mendengar sekali, tetapi perlu berkali-kali bahkan tak jarang diiringi pengalaman yang pahit agar kita faham maksud Tuhan. Kesuksesan di dalam Tuhan juga perlu proses dan perjuangan. Kata dengar-dengaran ini saya simpulkan untuk menjelaskan bahwa setiap kita perlu selalu telinga untuk mendengar dengan seksama, mendengar dengan teliti/cermat tentang jalan kebenaran menuju kesuksesan.
Nasehat bisa datang dari orang-orang disekeliling kita entah itu keluarga, orangtua, sahabat, tetangga, atasan kita di kantor, atau siapapun namun yang lebih penting dari semuanya itu ialah firman Tuhan yang memberi kebijaksanaan.
Dengarkanlah nasehat firman Tuhan tentang masa depan (Ams.19:20-21; 1 Pet. 5:7; Yak. 4:13-15 dsb). Jangan lalaikan setiap nasehat untuk menerima kesuksesan yang Tuhan janjikan. Teruslah tunjukan hatimu kepada jalan yang benar dengan selalu takut akan Tuhan karena Masa depan yang penuh harapan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang. Amin.
Nasehat bisa datang dari orang-orang disekeliling kita entah itu keluarga, orangtua, sahabat, tetangga, atasan kita di kantor, atau siapapun namun yang lebih penting dari semuanya itu ialah firman Tuhan yang memberi kebijaksanaan.
Dengarkanlah nasehat firman Tuhan tentang masa depan (Ams.19:20-21; 1 Pet. 5:7; Yak. 4:13-15 dsb). Jangan lalaikan setiap nasehat untuk menerima kesuksesan yang Tuhan janjikan. Teruslah tunjukan hatimu kepada jalan yang benar dengan selalu takut akan Tuhan karena Masa depan yang penuh harapan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang. Amin.